History

Geliat perkembangan ilmu fisioterapi di Indonesia makin nyata terlihat.Hal ini terbukti dengan satu lagi terbentuknya ikatan perhimpunan baru yang memfokuskan diri pada bidang keilmuan neurologi. Terbentuk pada 5 April 2015 di Jakarta, bertepatan dengan acara seminar dan musyawarah nasional (Munas) yang bertempat di Universitas Esa Unggul. Acara seminar yang diadakan bertemakan perspektif neurologi untuk fisioterapi Indonesia ini merupakan pembuka rangkaian acara musyawarah nasional fisioterapi neurologi.Seminar ini berisikan rangkuman cakupanneurosains dari  dasar keilmuan maupun penggunaan pendekatan neurologi dalam metode terapi. Menghadirkan kolaborasi pembicara antara neurolog, neurorestorasi, bedah saraf, dan para fisioterapis dengan penguasaan lingkup pendekatan terapi PNF, Bobath, Feldenkrais, Neuro Pediatri dan Elektroterapi sehingga memberikan gambaran perkembangan fisioterapi dan neurosains terkini di Indonesia.

Sementara itu Munas dihadiri oleh para fisioterapis pemerhati neurologi, peserta dan perwakilan mahasiswa serta teleconference langsung ke Bali dan Medan.Hasil dari Munas telah sukses melahirkan sebuah wadah berkumpulnya fisioterapis peminatan neurologi dalam Perhimpunan Fisioterapi Neurologi Indonesia (PFNI) yang dalam bahasa Inggris disebut pula dengan Indonesian Neurology Physiotherapy Association (InNPA).PFNI berada dibawah naungan Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI).

Ketua PFNI Pusat terpilih hasil Munas adalahParmono Dwi Putro, S.Ft  yang akan menjabat untuk empat tahun kedepan (2015-2019). PFNI Pusat dengan susunan inti pengurusnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.Sekretaris dipegang oleh Pramudya Utama, S.Ft, M.Fis.selain itu kepengurusan juga dibantu oleh beberapa divisi bidang-bidang kerja.

Pengurus Harian terpilih Perhimpunan Neurologi Indonesia (PFNI)

Meski terbilang baru, namun bibit keilmuan neurologi sudah mengakar dalam daur perkembangan fisioterapi. Sebagaimana kita ketahui, telah lama para fisio mempraktekkan ilmu fisioterapi khususnya untuk membantu pasien-pasien stroke, bell’s palsy, cedera medulla spinalis dan sebagainya, namun baru sekaranglah terbentuk sebuah wadah yang akan menampung aspirasi, inspirasi, kreativitas dan pendalaman keilmuan dibidang neurologi.

Tercatat pula asosiasi neurologi fisioterapi di dunia sebagai bagian dari World Confederation for Physical Therapy (WCPT) dalam wadah yang disebut Internasional Physical Therapy Association (INPA) yang membawahi asosiasi fisioterapi neurologi di Australia, Selandia Baru, Amerika, Kanada, Inggris, Irlandia, Brazil, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Turki dan Israel. Sementara kedudukan Indonesia dalam WCPT sebagai anggota WCPT saja, belum masuk kekhususan dalam jajaran INPA.

PFNI merupakan perhimpunan bersifat nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan profesi dan menjalin komunikasi dengan pihak terkait dalam hal pengembangan keilmuan, pendidikan profesi, pelayanan fisioterapi, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sistem keanggotaan melalui pendaftaran khusus terstrata yang memiliki benefit dan kewajiban tersendiri. Keanggotaan terbagi atas tiga, yaitu anggota biasa, anggota khusus dan anggota kehormatan. Untuk menjadi anggota biasa persyaratannya cukup mudah, isi saja formulir pendaftaran ditambah dokumen kelengkapan seperti salinan Kartu Tanda Anggota IFI (KTA-IFI), pernyataan persetujuan Code of Conduct dan administrasi lainnya. Sampai saat ini baru 21 orang anggota yang resmi terdaftar dan  211 orang tergabung dalam grup facebook Perhimpuan Fisioterapi Neurologi Indonesia, dan 100 orang menanti masuk dalam grup.

PFNI berkedudukan di Jakarta, dengan dua Cabang Regional yang telah terbentuk  yakni Bali dan Medan. Wilayah Sumatera akan dibawahi oleh regional Medan sementara Wilayah Timur yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara sampai Papua diwakilkan regional Bali. PFNI Pusat sendiri sekaligus membawahi Jawa dan Kalimantan.

Pentingnya media komunikasi dan update informasi berperan besar untuk kemajuan PFNI dan anggotanya. Karena itulah akses informasi seputar PFNI akan diberitakan melalui media sosial seperti facebook, twitter, grup chat, selain web resmi PFNI.

Hasil rapat kerja PFNI selanjutnya pada 24 Mei 2015 yang lalu telah terbentuk AD/ART dan penetapan susunan kepengurusan periode perdana ini.Terbentuknya PFNI tak berbeda jauh dengan terbentuknya INPA di WCPT (2011), namun masih diperlukan banyak stimulus-stimulus untuk mengaktivasi neuron.Sehingga mengakselerasi otak dan motorik neurosains. Maju terus PFNI !  [Byan]

Susunan Kepengurusan

Perhimpunan Fisioterapi Neurologi Indonesia (PFNI) Pusat:

Ketua                           : Parmono Dwi Putro, S.Ft

Sekretaris                    : Pramudya Utama, S.Ft, M.Fis

Bendahara                  : Rubiyanti, ST.Ft

Selain itu dibantu oleh divisi litbang, humas, organisasi, pengabdian masyarakat.

Rencana program kerja PFNI secara internal adalah konsolidasi dan inventarisasi sistem terapi, menjadi anggota perhimpunan fisioterapi sejenis dibawah WCPT, membuat MOU dengan profesi lain, pembuatan guideline, clinical pathway serta mendorong terwujudnya penelitian bidang neurologi.